LAPORAN KULIAH LAPANGAN
LAPORAN KULIAH LAPANGAN
ZOOLOGI VERTEBRATA
Diajukan untuk memenuhi salah satu
mata kuliah Zoologi Vertebrata
Disusun oleh :
Nama : .............................
NIM : .............................
Kelas : ..............................
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2010
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
Ø
Mahasiswa dapat mengenal keanekaragaman hewan
yang terdapat di Kebun Binatang Ragunan dan Pusat Primata Smutzer
Ø Mahasiswa dapat mendeskripsikan cirri-ciri
hewan yang diamati di Kebun Binatang Ragunan dan Pusat Primata Smutzer
Ø Mahasiswa dapat memahami sifat-sifat
biologi dan perilaku hewan yang terdapat di Kebun Binatang Ragunan dan Pusat
Primata Smutzer.
C. Manfaat
BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hewan dan Keanekaragaman
BAB
III
METODE
1.
Waktu dan Tempat
Hari/ Tanggal : Senin, 07 Juni 2010
Pukul : 06.30 WIB
s.d selesai
Tempat : Kebun Binatang
Ragunan dan Pusat Primata Smutzer
2. Alat dan Bahan
o
Buku
pedoman Kebun Binatang Ragunan dan Pusat Primata Smutzer
o
Buku
pedoman kunci identifikasi hewan
o
Literatur
dari berbagai sumber
3. Cara Kerja
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1 Burung Pelikan (Pelecanus conspicillatus )
Klasifikasi
Kelas : Aves
Bangsa : Pelecaniformes
Suku : Pelecanidae
Jenis : Pelecanus conspicillatus
Distribusi : Australia
Habitat : Sekitar
Pantai
Pakan : Ikan
Pengembangbiakan :
Burung Pelikan ini biasanya bertelur ± 2 – 5 butir. Masa pengeraman berlangsung
sekitar 35 – 37 hari, anak pelican mampu berjalan setelah umur 3 minggu.
Sedangkan pelican muda mulai bias terbang antara 60 – 70 hari.
Status : Langka.
2 Elang Laut Perut Putih(Haliaeetus leucogaster)
Status: Stabil
Nama lokal: Elang Laut
Perut Putih. Biasa juga orang menyebutnya Rajawali, Garuda, dan Elang ikan.
Nama Latin: Haliaeetus
leucogaster,J.M.Gmelin, 1788.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Aves
Order : Falconiformes
Family : Accipitridae
Genus : Haliaeetus
Species : Haliaeetus leucogaster, J.M.Gmelin, 1788
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Aves
Order : Falconiformes
Family : Accipitridae
Genus : Haliaeetus
Species : Haliaeetus leucogaster, J.M.Gmelin, 1788
Deskripsi
Berukuran besar dengan
panjang 70-80 cm.Tubuh berwarna putih, Abu-abu dan hitam. Individu dewasa:
Kepala, leher dan bagian bawah badan berwarna putih. Sayap, punggung dan ekor
berwarna Abu-abu, Bulu primer Hitam Pada individu yang masih anak dan remaja
warna cokelat pucat dan akan berubah warna sekitar umur 3 tahun. sedangkan
warna Abu-abu sayap berwarna cokelat tua.Bentuk ekor menyerupai baji. Warna
iris cokelat, paruh dan sera abu-abu.
Distribusi
Penyebaran Elang Laut
Perut Putih di dunia meliputi India, Asia Tenggara, Filipina, indonesia sampai
Australia.
Di Indonesia umum di jumpai di derah Kepulauan atau daerah-daerah dekat
pantai, Danau besar, Rawa dan sungai-sungai besar yang dekat dengan daerah
pantai di seluruh kawasan Sunda Besar. Umum di jumpai di daerah Sumatera dan
kalimantan. Jawa dan Bali sudah jarang di temukan.
Status
Secara hukum perlindungan
satwa semua jenis burung elang di Indonesia dilindungi oleh undang-undang No.5
Tahun 1990 dan PP 7dan 8 yang melarang segala kegiatan perburuan, penangkapan
untuk di perdagangkan maupun sebagai burung peliharaan. Keberadaan elang laut
itu sendiri untuk Sumatera dan Kalimantan masih mudah di jumpai jika dibanding
dengan Pulau jawa dan Bali.
Suara
Teriakan nyaring seperti
rangkong dan burung gagak”ah-ah-ah-….”
Habitat dan
Kebiasaan
Habitat elang laut
biasanya adalah di daerah-daerah yang dekat dengan perairan. Kebiasaan saat
mencari makan adalah terbang berputar-putar di kawasan perairan, danau besar,
sungai besar dan rawa. Sering mengunjungi daerah pesisir pantai sampai daerah
yang ketinggianya mencapai 3000 m dpl.
Makanan
Makananya cukup
bervariasi, namun tidak semua jenis makanan dimakan oleh jenis ini. Makanan
kesukaanya adalah jenis ular laut kura-kura dan anak penyu laut. Burung-burung
air seperti penggunting laut, petrel, camar,cikalang, pecuk dan cangak. Jenis
mamalia yang dimakan biasanya jenis pengerat domestik pada umumnya seperti
tikus.
Berbiak
Musim kawin pada Elang
Laut di Pulau Kalimantan dan Asia Tenggara antara bulan Januari-Juni. Di Jawa
dan Sulawesi musim kawin biasanya terjadi pada bulan Mei-Oktober. Di Jawa, di
Kepulauan Seribu, musim kawin dan berbiaknya adalah bulan Mei-Oktober.
Ketika memasuki musim
kawin, pasangan elang laut akan membuat sarang pada pohon yang tinggi di antara
pohon-pohon yang lain. Material sarang biasanya terdiri dari ranting-ranting
kayu yang kering, dedaunan dam kadang rumput laut. Sarang berukuran besar
dengan lebar sekitar 1meter dan panjang bisa mencapai 1,65meter. Jika digunakan
terus menerus, sarang bisa mencapai tinggi sekitar 2-3meter.
Jumlah telur yang
dihasilkan rata-rata 2-3 telur. Jika kondisi berbiaknya bagus semua telur bisa
di tetaskan.
Elang laut adalah jenis
yang teretorial. Mereka akan menjaga daerah sarangnya dari ancaman predator
maupun manusia. Daerah jelajah ketika sedang musim kawin biasanya akan lebih di
persempit. Di kepulauan seribu sepasang elang laut yang berbiak dip[erkirakan
daerah jelajahnya sekitar 13,39km.
3 Elang jawa ( Spizaetus
bartelsi )
Kerajaan:
|
|
Filum:
|
|
Kelas:
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
|
Genus:
|
|
Spesies:
|
S.
bartelsi
|
Spizaetus bartelsi
Identifikasi
Elang yang bertubuh
sedang sampai besar, langsing, dengan panjang tubuh antara 60-70 cm (dari ujung paruh hingga ujung ekor).Kepala
berwarna coklat kemerahan (kadru), dengan jambul yang tinggi menonjol (2-4
bulu, panjang hingga 12 cm) dan tengkuk yang coklat kekuningan (kadang nampak
keemasan bila terkena sinar matahari). Jambul hitam dengan ujung putih; mahkota
dan kumis berwarna hitam, sedangkan punggung dan sayap coklat gelap.
Kerongkongan keputihan dengan garis (sebetulnya garis-garis) hitam membujur di
tengahnya
Penyebaran,
ekologi dan konservasi
Elang
Jawa, Kebun Binatang Bandung
Sebaran elang ini
terbatas di Pulau Jawa, dari ujung barat (Taman Nasional
Ujung Kulon) hingga ujung timur di Semenanjung
Blambangan Purwo. Namun demikian penyebarannya kini terbatas di
wilayah-wilayah dengan hutan primer dan di daerah perbukitan berhutan pada
peralihan dataran rendah dengan pegunungan. Sebagian besar ditemukan di separuh
belahan selatan Pulau Jawa. Agaknya burung ini hidup berspesialisasi pada
wilayah berlereng. [4]
Elang Jawa menyukai
ekosistem hutan hujan tropika yang selalu hijau, di dataran rendah maupun pada tempat-tempat yang
lebih tinggi
Catatan taksonomis
Sesungguhnya keberadaan
elang Jawa telah diketahui sejak sedini tahun 1820, tatkala van Hasselt dan Kuhl
mengoleksi dua spesimen burung ini dari kawasan Gunung Salak untuk Museum Leiden, Negeri Belanda. Akan tetapi pada masa itu hingga akhir
abad-19, spesimen-spesimen burung ini masih dianggap sebagai jenis elang brontok.
4 Binturung (Arctictis binturong)
Klasifikasi
ilmiah
Genus : Arctictis
Spesies :
A. binturong
Distribusi
Hewan ini menyebar luas mulai dari
dataran tinggi Sikkim hingga ke Tiongkok selatan, Burma, Indochina, Semenanjung Malaya, Sumatra, Jawa, Kalimantan dan Palawan.
Ciri-ciri
o berekor besar panjang dan bertubuh besar
o Panjang kepala dan tubuh antara 60 – 95 cm
o Beratnya sekitar 6 – 14 kg
o Berambut panjang dan kasar,
berwarna hitam seluruhnya atau kecoklatan, dengan taburan uban keputih-putihan
atau kemerahan
o Pada masing-masing ujung
telinga terdapat seberkas rambut yang memanjang
o aktif di malam hari
5 Anjing
rakun (procyon lotur )
Kerajaan:
|
|
Filum:
|
|
Kelas:
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
|
Genus:
|
|
Spesies:
|
N. procyonoides
|
Deskripsi
Anjing rakun (Nyctereutes
procyonoides, bahasa Inggris:
Raccoon dog) adalah hewan mamalia dari famili Canidae dan satu-satunya spesies dari genus Nyctereutes.
Hewan ini disebut anjing rakun karena terlihat mirip rakun
(Procyon lotor) dan asal kata procyonoides adalah procyon
(rakun).
Daerah Asal
habitat
Anjing rakun berasal dari hutan rimba di wilayah Asia Timur, seperti: Siberia, daerah Sungai
Ussuri, Vietnam bagian utara, Korea,
dan Jepang. Dari tahun 1928
hingga tahun 1957,manfaat
digunakan untuk industri mantel bulu mengintroduksi sekitar 4.000 hingga 9.000 anjing rakun ke Eropa dan Uni Soviet.[1]
Selain itu, anjing rakun digunakan sebagai hewan buruan dan lewat rute Polandia serta Jerman Timur, menyebar hidup di alam bebas di negara Skandinavia, Jerman, dan Perancis.[2]
Makanan
Anjing rakun memiliki cakar melengkung yang membantunya sewaktu memanjat
pohon. Moyang anjing rakun hidup di atas pohon di hutan lebat bersama-sama
hewan keluarga famili Felidae, tapi turun dari atas pohon untuk mencari mangsa
hingga ke padang rumput. Anjing rakun akhirnya menjadi hewan pemburu mangsa
seperti hewan famili Canidae yang lain.
Perilaku sosial
Anjing rakun adalah hewan penyendiri dan bukan hewan teritorial. Beberapa
ekor anjing rakun bisa bersama-sama berkeliaran dalam radius 50 hektare yang
sama.
Reproduksi
Anjing rakun cenderung hidup berpasangan seumur hidup
6 Macan tutul srilanka (Panthera pardus kotya)
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo :
Carnivora
Famili : Felidae
Genus : Panthera
Spesies :Panthera
pardus kotya
|
Distribusi
Daerah sebaran
macan tutul adalah di benua Asia dan Afrika. Spesies ini sempat dainggap memiliki banyak anakjenis
(lebih dari 30 subspesies) yang ditemukan di segala macam habitat, mulai dari
hutan tropis, gurun, savanah, pegunungan dan daerah pemukiman, namun sekarang
direduksi menjadi hanya sembilan setelah dilakukan pengujian molekuler.
Ciri-ciri
o
Macan tutul berukuran besar, dengan panjang tubuh antara satu sampai dua
meter.
o
umumnya memiliki bulu berwarna kuning kecoklatan dengan bintik-bintik
berwarna hitam.
o
Bintik hitam dikepalanya berukuran lebih kecil.
o
Macan tutul betina serupa, dan berukuran lebih kecil dari jantan.
o
aktif di malam hari
o
betina biasanya
mempunyai satu sampai dua anak
o
merupakan pemburu oportunitis, yang menggunakan segala kesempatan untuk
mendapatkan mangsanya
o
Mangsa utamanya terdiri dari aneka hewan menyusui, binatang pengerat, ikan,
burung, monyet dan binatang-binatang lain
yang terdapat disekitar habitatnya.
Manfaat
o
Sebagian besar kulitnya digunakan sebagai bahan
dasar pembuat dompet, jaket dan lain-lain.
7 Macan Tutul Jawa. (Panthera pardus melas)
deskripsi
Dibandingkan subspesies macan tutul lainnya,
Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas) mempunyai ukuran
relatif kecil. Panjang tubuh berkisar antara 90 – 150 cm dengan tinggi 60 – 95
cm. Bobot badannya berkisar 40 – 60 kg.
Subspesies
Macan Tutul yang menjadi satwa endemik pulau Jawa ini
Ciri – ciri tubuhnya
warna bertutul-tutul di sekujur tubuhnya. Pada
umumnya bulunya berwarna kuning kecoklatan dengan bintik-bintik berwarna hitam.
Bintik hitam di kepalanya berukuran lebih kecil. Macan Tutul Jawa betina
serupa, dan berukuran lebih kecil dari jantan.
Kebiasan hidup
Macan
Tutul Jawa (Panthera pardus melas) sebagaimana macan tutul lainnya
adalah binatang nokturnal yang lebih aktif di malam hari. Kucing besar ini
termasuk salah satu binatang yang pandai memanjat dan berenang.
Makanannya
Macan
Tutul Jawa adalah binatang karnivora yang memangsa buruannya seperti kijang,
monyet ekor panjang, babi hutan, kancil dan owa jawa, landak jawa, surili dan lutung hitam. Kucing
besar ini juga mampu menyeret dan membawa hasil buruannya ke atas pohon yang
terkadang bobot mangsa melebih ukuran tubuhnya. Perilaku ini selain untuk
menghindari kehilangan mangsa hasil buruan, selain itu juga untuk penyimpanan
persediaan makanan.
8 Buaya Muara (Crocodillus
porosus)
Ordo :
Crocodilia,
Familia :
Crocodylidae
Genus :
Crocodillus
Spesies : Crocodillus porosus
|
Distribusi
Penyebaran buaya
muara meliputi perairan Indonesia dan Australia, serta negara negara lain sekitar Indonesia.
Menurut pakar biologi Adam Britton, buaya muara menyebar mulai dari
perairan laut India dan Sri Lanka di Samudera Hindia hingga Kepulauan Fiji di Samudera Pasifik.
Ciri – ciri
o Warna kulit mendekati warna pasir dan lebih terang
dibandingkan buaya lain yang cenderung lebih gelap
o Hidup di perairan yang pawa
atau aair yang agak asin, biasanya di sungai yang besar dan dekat dengan laut,
masyarakat Australia menamai Salwater Crocodile (buaya air asin)
o Moncongnya lebih lebar dari
jenis spesies buaya yang lain
o Menghabiskan waktunya untuk
berjemur atau berendam di di air, biasanya perairan yang lebih dalam dikuasai
oleh buaya yang lebih besar
o Panjang buaya dewasa dari
kepala sampai dengan ekornya 2m - 5m, di Australia pernah ditemukan buaya muara
yang panjangnya mencapai 10m
Manfaat
o Sebagian besar kulitnya di
gunakan sebagai bahan pembuat tas, jakel dan lain-lain.
o Tangkur dan Empedu Tangkur dan
empedu Buaya dimanfaatkan untuk pengobatan. Biasanya didunakan oleh Pengobatan
Cina. Contoh: Di Penangkaran Buaya Balikpapan
o Tas, Dompet, dan Sabuk dari
kulit buaya Aksesoris dari Kulit Buaya ini dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan manusia.
o Minyak Buaya dimanfaatkan
untuk mengobati penyakit kulit dan gatal-gatal.
9 Kuya batok (Cuora amboinensis)
Klasifikasi Ilmiah
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo :
Testudines
Upaordo : Cryptodira
Superfamilli : Testudinoidea
Famili : Geoemydidae
Upafamili : Geoemydinae
Genus : Cuora
Spesies : C. amboinensis
|
Distribusi
C. amboinensis menyebar di pulau-pulau Indonesia timur, seperti : Sulawesi, Maluku, Timor dan pulau-pulau kecil di
sekitarnya.
Ciri-ciri
o Kura-kura dengan tempurung
punggung (karapas) yang cenderung membulat tinggi dan perisai perut (plastron) yang dapat ditekuk menurut garis melintang,
sehingga dapat menyembunyikan kepala dan tungkainya rapat-rapat.
o Terdapat tiga buah lunas
(tonjolan memanjang) di atas perisai punggung, yakni di tengah keping-keping
perisai vertebral dan di kanan kirinya pada
keping-keping kostal dekat perbatasan dengan keping vertebral.
o Keping-keping vertebral hampir
sama panjang, kecuali no 5 yang lebih pendek; dengan urutan no 2 > 3 > 1
> 4 > 5.
o Perisai perut tidak berlekuk
pada ujung depan dan ujung belakang.
o Pada hewan jantan, perisai
perut bagian belakang agak melekuk (cekung).
o Punggung berwarna kehitaman
o Kepala berwarna hitam dengan
tiga garis kuning yang khas: pada sekeliling tepi kepala di atas mata, pada pipi, dan pada bibirnya
Manfaat
o Dapat dikonsumsi dagingnya
o habitat
di hutan bakau, hutan, rawa, dan hutan hujan
10 hylobates agilis – agilis
Klasifikasi ilmiah Kingdom:
Kerajaan: Animalia Animalia
Phylum: Filum: Chordata Chordata
Class: Kelas: Mammalia Mamalia
Order: Order: Primates Kera
Family: Keluarga: Hylobatidae Hylobatidae
Genus: Genus: Hylobates Hylobates
Species: Spesies: H. agilis H. agilis
Binomial name Nama binomial Hylobates agilis Hylobates agilis
deskripsiPhylum: Filum: Chordata Chordata
Class: Kelas: Mammalia Mamalia
Order: Order: Primates Kera
Family: Keluarga: Hylobatidae Hylobatidae
Genus: Genus: Hylobates Hylobates
Species: Spesies: H. agilis H. agilis
Binomial name Nama binomial Hylobates agilis Hylobates agilis
The Agile Gibbon (Hylobates agilis), juga dikenal sebagai tangan Gibbon Black, adalah primata di Hylobatidae atau siamang keluarga.
Ciri – cirri tubuhnya
Warna bulu-bulu binatang ini dapat bervariasi dari hitam menjadi merah-coklat. Alis mereka selalu putih, bagaimanapun, dan laki-laki dapat dikenali oleh pipi mereka cahaya putih atau abu-abu. Sebagai tambahan, laki-laki sedikit lebih besar dari betina.
distribusi
Jangkauan Agile Gibbon adalah Asia Tenggara , terutama pulau Sumatera (tapi bukan bagian utara pulau itu), sebelah barat daya Pulau Kalimantan serta daerah kecil di Semenanjung Malaya
makanan
Agile Gibbon sebagian besar memakan buah, daun dan serangga.
Klempiau (Hylobates agilis):
Klampiau (Hylobates agilis) merupakan salah satu satwa liar yang hidup di Pulau Kalimantan, satwa ini termasuk dalam bangsa kera manusia dan biasa disebut dengan kera berlengan panjang. Satwa ini umumnya ditemukan dalam kelompok kecil yang terdiri dari 1 jantan dewasa, 1 betina dewasa, dan 1 - 3 anak. Tiap kelompok mempertahankan wilayahnya seluas 20 – 30 hektar. Makanan Klampiau terdiri dari buah-buahan berdaging yang masak, dedaunan muda, dan serangga kecil. Primata ini biasanya hanya ditemukan di hutan yang tinggi dan hutan Dipterocarpaceae.
Klampiau (Hylobates agilis) merupakan salah satu satwa liar yang hidup di Pulau Kalimantan, satwa ini termasuk dalam bangsa kera manusia dan biasa disebut dengan kera berlengan panjang. Satwa ini umumnya ditemukan dalam kelompok kecil yang terdiri dari 1 jantan dewasa, 1 betina dewasa, dan 1 - 3 anak. Tiap kelompok mempertahankan wilayahnya seluas 20 – 30 hektar. Makanan Klampiau terdiri dari buah-buahan berdaging yang masak, dedaunan muda, dan serangga kecil. Primata ini biasanya hanya ditemukan di hutan yang tinggi dan hutan Dipterocarpaceae.
Daftar Pustaka
MacKinon,1998; seri panduan lapangan Burung Sumatera, Jawa, Bali dan
Kalimantan
Prawiradilaga.DM.
dkk, 2003; Seri panduan Burung
Pemangsa Taman Nasional Gunung Halimun
Gunawan dan Asman
A. Purwanto; distribusi dan populasi
Elang Laut Perut Putih(Haliaeetus leucogaster) di Taman Nasional Laut Kepulauan
Seribu
Sumber Internet :
Ø
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=442436http://www.mamasipenk.co.cc/2010/05/merak-burung-eksotis-yang-mulai-langka.html#ixzz0sFL5mVM7
LAMPIRAN
DENAH LOKASI KULAP
07.56
|
Label:
Materi Pelajaran
|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Blogger templates
Pages
Mahmudin. Diberdayakan oleh Blogger.
Pages - Menu
My Book
- Ihwal tentang Pendidikan, Ilmu Biologi, Novel Best Seller, Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor, Maryamah Karpov, Negeri 5 Menara, Jangan Jatuh Cinta Tapi Bangun Cinta, Jangan Kuliah Kalau Gak Sukses, Jangan Belajar Kalau Gak Tahu Caranya, Sukses Sebelum Lulus Kuliah, Kumpulan Cerpen, Puisi, dll.
Pengunjung
Pengikut
Popular Posts
-
LAPORAN KULIAH LAPANGAN ZOOLOGI VERTEBRATA Diajukan untuk memenuhi salah satu mata kuliah Zoologi Vertebrata Disusun ole...
-
Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di Sekolah Dasar Kecamatan Buleleng Melalui Pelatihan Strategi Pembelajaran dan Penelitian Tindakan K...
-
SPIRIT AND MOTIVATION Cara memulai adalah dengan berhenti berbicara dan mulai melakukan. The way to get started is to quit talkin...
-
Sel Komunikasi Organisme haruslah mampu berkomunikasi. Umumnya komunikasi dilakukan untuk memediasi perkawinan atau ‘mating’. Dengan p...
-
Teori Titik Tumbuh 1) Teori Sel Apikal– Hofmeister dan Nageli Tidak ada perbedaan khusus pada asal-usul jaringan apikal pada...
-
JARINGAN TUMBUHAN– Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi sama. Jaringan pada tumbuhan dan hewan berbeda. Kali i...
-
Sel Sel adalah unit terkecil mahluk hidup. Terdapat dua tipe sel yaitu sel prokariot dan sel eukariot. Tiap sel dikelilingi oleh plasm...
-
DO’A KHATMIL QUR’AN "Allahummar hamna bil Quran waj’alhu lana imaamau wa nuurau wa hudaw wa rahmah Allahumma dzakkirna minhu m...
-
Ayah Minta Motor Suatu hari, seorang ayah sedang duduk di teras depan. Lalu anaknya yang sudah menginjak usia dewasa datang menghampiri...
-
NIKAH MUDA Tertarik dengan fenomena yang ada sekarang, terutama di kampus. banyak orang yang berlomba – lomba mencari pasangan hid...
Blog Archive
About Me
- M. addin ramanda (Mahmudin Addin)
- Serang, Serang/Banten, Indonesia
- Serang-Banten, Indonesia Mahmudin lahir di Lebak, 02 februari 1991. Sedang menyelesaikan S1 di University of Sultan Ageng Tirtayasa. Pendidikan Biologi. Laman ini berisikan pengetahuan umum dan materi-materi pembelajaran baik disekolah, lingkungan kampus maupun masyarakat umum yang dapat diakses dengan mudah, semoga isi dan konten dalam materi tersebut dapat membawa keberkahan untuk semua. Amin. (Ad-dhi3n)Dalam melakukan tindakan selalu dilakukan dengan penuh hati-hati agar segala yang telah direncanakan dapat tercapai optimal, namun terkadang sesuatu yang telah direncanakan itu dapat dengan mudah dilupakan.
1 komentar:
keren banget trimksi
Posting Komentar