LAPORAN KULIAH LAPANGAN


LAPORAN KULIAH LAPANGAN
ZOOLOGI VERTEBRATA
Diajukan untuk memenuhi salah satu mata kuliah Zoologi Vertebrata


Disusun oleh :


Nama : .............................
NIM : .............................
Kelas : ..............................





PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2010







BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

B.   Tujuan

Ø  Mahasiswa dapat mengenal keanekaragaman hewan yang terdapat di Kebun Binatang Ragunan dan Pusat Primata Smutzer
Ø  Mahasiswa dapat mendeskripsikan cirri-ciri hewan yang diamati di Kebun Binatang Ragunan dan Pusat Primata Smutzer
Ø  Mahasiswa dapat memahami sifat-sifat biologi dan perilaku hewan yang terdapat di Kebun Binatang Ragunan dan Pusat Primata Smutzer.

C.   Manfaat




BAB  II
TINJAUAN  PUSTAKA

A.   Hewan dan Keanekaragaman









BAB  III
METODE

1.      Waktu dan Tempat
Hari/ Tanggal                    : Senin, 07 Juni 2010
Pukul                                 : 06.30 WIB s.d  selesai
Tempat                              : Kebun Binatang Ragunan dan Pusat Primata Smutzer

2.      Alat dan Bahan
o   Buku pedoman Kebun Binatang Ragunan dan Pusat Primata Smutzer
o   Buku pedoman kunci identifikasi hewan
o   Literatur dari berbagai sumber

3.      Cara Kerja



BAB  IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

1 Burung Pelikan (Pelecanus conspicillatus )
Klasifikasi
Kelas : Aves
Bangsa : Pelecaniformes
Suku : Pelecanidae
Jenis : Pelecanus conspicillatus
Distribusi : Australia
Habitat : Sekitar Pantai
Pakan : Ikan
Pengembangbiakan : Burung Pelikan ini biasanya bertelur ± 2 – 5 butir. Masa pengeraman berlangsung sekitar 35 – 37 hari, anak pelican mampu berjalan setelah umur 3 minggu. Sedangkan pelican muda mulai bias terbang antara 60 – 70 hari.
Status : Langka.

2 Elang Laut Perut Putih(Haliaeetus leucogaster)

Status: Stabil
Nama lokal: Elang Laut Perut Putih. Biasa juga orang menyebutnya Rajawali, Garuda, dan Elang ikan.
Nama Latin: Haliaeetus leucogaster,J.M.Gmelin, 1788.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Aves
Order : Falconiformes
Family : Accipitridae
Genus : Haliaeetus
Species : Haliaeetus leucogaster, J.M.Gmelin, 1788
Deskripsi
Berukuran besar dengan panjang 70-80 cm.Tubuh berwarna putih, Abu-abu dan hitam. Individu dewasa: Kepala, leher dan bagian bawah badan berwarna putih. Sayap, punggung dan ekor berwarna Abu-abu, Bulu primer Hitam Pada individu yang masih anak dan remaja warna cokelat pucat dan akan berubah warna sekitar umur 3 tahun. sedangkan warna Abu-abu sayap berwarna cokelat tua.Bentuk ekor menyerupai baji. Warna iris cokelat, paruh dan sera abu-abu.
Distribusi
Penyebaran Elang Laut Perut Putih di dunia meliputi India, Asia Tenggara, Filipina, indonesia sampai Australia.
Di Indonesia umum di jumpai di derah Kepulauan atau daerah-daerah dekat pantai, Danau besar, Rawa dan sungai-sungai besar yang dekat dengan daerah pantai di seluruh kawasan Sunda Besar. Umum di jumpai di daerah Sumatera dan kalimantan. Jawa dan Bali sudah jarang di temukan.
Status
Secara hukum perlindungan satwa semua jenis burung elang di Indonesia dilindungi oleh undang-undang No.5 Tahun 1990 dan PP 7dan 8 yang melarang segala kegiatan perburuan, penangkapan untuk di perdagangkan maupun sebagai burung peliharaan. Keberadaan elang laut itu sendiri untuk Sumatera dan Kalimantan masih mudah di jumpai jika dibanding dengan Pulau jawa dan Bali.
Suara
Teriakan nyaring seperti rangkong dan burung gagak”ah-ah-ah-….”
Habitat dan Kebiasaan
Habitat elang laut biasanya adalah di daerah-daerah yang dekat dengan perairan. Kebiasaan saat mencari makan adalah terbang berputar-putar di kawasan perairan, danau besar, sungai besar dan rawa. Sering mengunjungi daerah pesisir pantai sampai daerah yang ketinggianya mencapai 3000 m dpl.
Makanan
Makananya cukup bervariasi, namun tidak semua jenis makanan dimakan oleh jenis ini. Makanan kesukaanya adalah jenis ular laut kura-kura dan anak penyu laut. Burung-burung air seperti penggunting laut, petrel, camar,cikalang, pecuk dan cangak. Jenis mamalia yang dimakan biasanya jenis pengerat domestik pada umumnya seperti tikus.
Berbiak
Musim kawin pada Elang Laut di Pulau Kalimantan dan Asia Tenggara antara bulan Januari-Juni. Di Jawa dan Sulawesi musim kawin biasanya terjadi pada bulan Mei-Oktober. Di Jawa, di Kepulauan Seribu, musim kawin dan berbiaknya adalah bulan Mei-Oktober.
Ketika memasuki musim kawin, pasangan elang laut akan membuat sarang pada pohon yang tinggi di antara pohon-pohon yang lain. Material sarang biasanya terdiri dari ranting-ranting kayu yang kering, dedaunan dam kadang rumput laut. Sarang berukuran besar dengan lebar sekitar 1meter dan panjang bisa mencapai 1,65meter. Jika digunakan terus menerus, sarang bisa mencapai tinggi sekitar 2-3meter.
Jumlah telur yang dihasilkan rata-rata 2-3 telur. Jika kondisi berbiaknya bagus semua telur bisa di tetaskan.
Elang laut adalah jenis yang teretorial. Mereka akan menjaga daerah sarangnya dari ancaman predator maupun manusia. Daerah jelajah ketika sedang musim kawin biasanya akan lebih di persempit. Di kepulauan seribu sepasang elang laut yang berbiak dip[erkirakan daerah jelajahnya sekitar 13,39km.
3 Elang jawa ( Spizaetus bartelsi )
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
S. bartelsi
Nama binomial Spizaetus bartelsi
Stresemann, 1924 Sinonim
Spizaetus bartelsi
Identifikasi
Elang yang bertubuh sedang sampai besar, langsing, dengan panjang tubuh antara 60-70 cm (dari ujung paruh hingga ujung ekor).Kepala berwarna coklat kemerahan (kadru), dengan jambul yang tinggi menonjol (2-4 bulu, panjang hingga 12 cm) dan tengkuk yang coklat kekuningan (kadang nampak keemasan bila terkena sinar matahari). Jambul hitam dengan ujung putih; mahkota dan kumis berwarna hitam, sedangkan punggung dan sayap coklat gelap. Kerongkongan keputihan dengan garis (sebetulnya garis-garis) hitam membujur di tengahnya

Penyebaran, ekologi dan konservasi

Elang Jawa, Kebun Binatang Bandung
Sebaran elang ini terbatas di Pulau Jawa, dari ujung barat (Taman Nasional Ujung Kulon) hingga ujung timur di Semenanjung Blambangan Purwo. Namun demikian penyebarannya kini terbatas di wilayah-wilayah dengan hutan primer dan di daerah perbukitan berhutan pada peralihan dataran rendah dengan pegunungan. Sebagian besar ditemukan di separuh belahan selatan Pulau Jawa. Agaknya burung ini hidup berspesialisasi pada wilayah berlereng. [4]
Elang Jawa menyukai ekosistem hutan hujan tropika yang selalu hijau, di dataran rendah maupun pada tempat-tempat yang lebih tinggi

Catatan taksonomis

Sesungguhnya keberadaan elang Jawa telah diketahui sejak sedini tahun 1820, tatkala van Hasselt dan Kuhl mengoleksi dua spesimen burung ini dari kawasan Gunung Salak untuk Museum Leiden, Negeri Belanda. Akan tetapi pada masa itu hingga akhir abad-19, spesimen-spesimen burung ini masih dianggap sebagai jenis elang brontok.

4 Binturung (Arctictis binturong)


Klasifikasi ilmiah
 

Kerajaan          : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Mammalia
Ordo                : Carnivora
Famili              : Viverridae
Upafamili        : Paradoxurinae
Genus              : Arctictis
Spesies            : A. binturong

Distribusi
Hewan ini menyebar luas mulai dari dataran tinggi Sikkim hingga ke Tiongkok selatan, Burma, Indochina, Semenanjung Malaya, Sumatra, Jawa, Kalimantan dan Palawan.

Ciri-ciri
o   berekor besar panjang dan bertubuh besar
o   Panjang kepala dan tubuh antara 60 – 95 cm
o   Beratnya sekitar 6 – 14 kg
o   Berambut panjang dan kasar, berwarna hitam seluruhnya atau kecoklatan, dengan taburan uban keputih-putihan atau kemerahan
o   Pada masing-masing ujung telinga terdapat seberkas rambut yang memanjang
o   aktif di malam hari






5  Anjing  rakun (procyon lotur )
Anjing rakun
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
N. procyonoides
Nama binomial Nyctereutes procyonoides
(Gray, 1834)

Deskripsi
Anjing rakun (Nyctereutes procyonoides, bahasa Inggris: Raccoon dog) adalah hewan mamalia dari famili Canidae dan satu-satunya spesies dari genus Nyctereutes. Hewan ini disebut anjing rakun karena terlihat mirip rakun (Procyon lotor) dan asal kata procyonoides adalah procyon (rakun).
Daerah Asal habitat
Anjing rakun berasal dari hutan rimba di wilayah Asia Timur, seperti: Siberia, daerah Sungai Ussuri, Vietnam bagian utara, Korea, dan Jepang. Dari tahun 1928 hingga tahun 1957,
manfaat
digunakan untuk  industri mantel bulu mengintroduksi sekitar 4.000 hingga 9.000 anjing rakun ke Eropa dan Uni Soviet.[1]
 Selain itu, anjing rakun digunakan sebagai hewan buruan dan lewat rute Polandia serta Jerman Timur, menyebar hidup di alam bebas di negara Skandinavia, Jerman, dan Perancis.[2]

Makanan

Anjing rakun memiliki cakar melengkung yang membantunya sewaktu memanjat pohon. Moyang anjing rakun hidup di atas pohon di hutan lebat bersama-sama hewan keluarga famili Felidae, tapi turun dari atas pohon untuk mencari mangsa hingga ke padang rumput. Anjing rakun akhirnya menjadi hewan pemburu mangsa seperti hewan famili Canidae yang lain.

Perilaku sosial

Anjing rakun adalah hewan penyendiri dan bukan hewan teritorial. Beberapa ekor anjing rakun bisa bersama-sama berkeliaran dalam radius 50 hektare yang sama.

Reproduksi

Anjing rakun cenderung hidup berpasangan seumur hidup
6 Macan tutul srilanka (Panthera pardus kotya)
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan          : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Mammalia
Ordo                : Carnivora
Famili              : Felidae
Genus              : Panthera
Spesies            :Panthera pardus kotya

Distribusi
Daerah sebaran macan tutul adalah di benua Asia dan Afrika. Spesies ini sempat dainggap memiliki banyak anakjenis (lebih dari 30 subspesies) yang ditemukan di segala macam habitat, mulai dari hutan tropis, gurun, savanah, pegunungan dan daerah pemukiman, namun sekarang direduksi menjadi hanya sembilan setelah dilakukan pengujian molekuler.
Ciri-ciri
o   Macan tutul berukuran besar, dengan panjang tubuh antara satu sampai dua meter.
o   umumnya memiliki bulu berwarna kuning kecoklatan dengan bintik-bintik berwarna hitam.
o   Bintik hitam dikepalanya berukuran lebih kecil.
o   Macan tutul betina serupa, dan berukuran lebih kecil dari jantan.
o   aktif di malam hari
o   betina biasanya mempunyai satu sampai dua anak
o   merupakan pemburu oportunitis, yang menggunakan segala kesempatan untuk mendapatkan mangsanya
o   Mangsa utamanya terdiri dari aneka hewan menyusui, binatang pengerat, ikan, burung, monyet dan binatang-binatang lain yang terdapat disekitar habitatnya.

Manfaat
o   Sebagian besar kulitnya digunakan sebagai bahan dasar pembuat dompet, jaket dan lain-lain.
7 Macan Tutul Jawa. (Panthera pardus melas)
deskripsi
 Dibandingkan subspesies macan tutul lainnya, Macan Tutul Jawa  (Panthera pardus melas) mempunyai ukuran relatif kecil. Panjang tubuh berkisar antara 90 – 150 cm dengan tinggi 60 – 95 cm. Bobot badannya berkisar 40 – 60 kg.
Macan Tutul Jawa di atas dahan
Status
Subspesies Macan Tutul yang menjadi satwa endemik pulau Jawa ini
Ciri – ciri tubuhnya
 warna bertutul-tutul di sekujur tubuhnya. Pada umumnya bulunya berwarna kuning kecoklatan dengan bintik-bintik berwarna hitam. Bintik hitam di kepalanya berukuran lebih kecil. Macan Tutul Jawa betina serupa, dan berukuran lebih kecil dari jantan.
Kebiasan hidup
Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas) sebagaimana macan tutul lainnya adalah binatang nokturnal yang lebih aktif di malam hari. Kucing besar ini termasuk salah satu binatang yang pandai memanjat dan berenang.
Makanannya
Macan Tutul Jawa adalah binatang karnivora yang memangsa buruannya seperti kijang, monyet ekor panjang, babi hutan, kancil dan owa jawa, landak jawa, surili dan lutung hitam. Kucing besar ini juga mampu menyeret dan membawa hasil buruannya ke atas pohon yang terkadang bobot mangsa melebih ukuran tubuhnya. Perilaku ini selain untuk menghindari kehilangan mangsa hasil buruan, selain itu juga untuk penyimpanan persediaan makanan.


8  Buaya Muara (Crocodillus porosus)
1.      Klasifikasi
Kerajaan          : Animalia       
Filum               : Chordata
      
Kelas               : Sauropsida
Ordo                : Crocodilia,
Familia            : Crocodylidae
Genus              : Crocodillus
Spesies            : Crocodillus porosus


Distribusi
Penyebaran buaya muara meliputi perairan Indonesia dan Australia, serta negara negara lain sekitar Indonesia. Menurut pakar biologi Adam Britton, buaya muara menyebar mulai dari perairan laut India dan Sri Lanka di Samudera Hindia hingga Kepulauan Fiji di Samudera Pasifik.
Ciri – ciri
o    Warna kulit mendekati warna pasir dan lebih terang dibandingkan buaya lain yang cenderung lebih gelap
o   Hidup di perairan yang pawa atau aair yang agak asin, biasanya di sungai yang besar dan dekat dengan laut, masyarakat Australia menamai Salwater Crocodile (buaya air asin)
o   Moncongnya lebih lebar dari jenis spesies buaya yang lain
o   Menghabiskan waktunya untuk berjemur atau berendam di di air, biasanya perairan yang lebih dalam dikuasai oleh buaya yang lebih besar
o   Panjang buaya dewasa dari kepala sampai dengan ekornya 2m - 5m, di Australia pernah ditemukan buaya muara yang panjangnya mencapai 10m
Manfaat
o   Sebagian besar kulitnya di gunakan sebagai bahan pembuat tas, jakel dan lain-lain.
o   Tangkur dan Empedu Tangkur dan empedu Buaya dimanfaatkan untuk pengobatan. Biasanya didunakan oleh Pengobatan Cina. Contoh: Di Penangkaran Buaya Balikpapan
o   Tas, Dompet, dan Sabuk dari kulit buaya Aksesoris dari Kulit Buaya ini dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
o   Minyak Buaya dimanfaatkan untuk mengobati penyakit kulit dan gatal-gatal.
9 Kuya batok (Cuora amboinensis)
Klasifikasi Ilmiah

Kerajaan          : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Reptilia
Ordo                : Testudines
Upaordo          : Cryptodira
Superfamilli     : Testudinoidea
Famili              : Geoemydidae
Upafamili        : Geoemydinae
Genus              : Cuora
Spesies            : C. amboinensis


Distribusi
C. amboinensis menyebar di pulau-pulau Indonesia timur, seperti : Sulawesi, Maluku, Timor dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.
Ciri-ciri
o   Kura-kura dengan tempurung punggung (karapas) yang cenderung membulat tinggi dan perisai perut (plastron) yang dapat ditekuk menurut garis melintang, sehingga dapat menyembunyikan kepala dan tungkainya rapat-rapat.
o   Terdapat tiga buah lunas (tonjolan memanjang) di atas perisai punggung, yakni di tengah keping-keping perisai vertebral dan di kanan kirinya pada keping-keping kostal dekat perbatasan dengan keping vertebral.
o   Keping-keping vertebral hampir sama panjang, kecuali no 5 yang lebih pendek; dengan urutan no 2 > 3 > 1 > 4 > 5.
o   Perisai perut tidak berlekuk pada ujung depan dan ujung belakang.
o   Pada hewan jantan, perisai perut bagian belakang agak melekuk (cekung).
o   Punggung berwarna kehitaman
o   Kepala berwarna hitam dengan tiga garis kuning yang khas: pada sekeliling tepi kepala di atas mata, pada pipi, dan pada bibirnya
Manfaat
o   Dapat dikonsumsi dagingnya

o   habitat di hutan bakau, hutan, rawa, dan hutan hujan




10 hylobates agilis – agilis
Klasifikasi ilmiah Kingdom: Kerajaan: Animalia Animalia
Phylum: Filum: Chordata Chordata
Class: Kelas: Mammalia Mamalia
Order: Order: Primates Kera
Family: Keluarga: Hylobatidae Hylobatidae
Genus: Genus: Hylobates Hylobates
Species: Spesies: H. agilis H. agilis
Binomial name Nama binomial Hylobates agilis Hylobates agilis
deskripsi
The Agile Gibbon (Hylobates agilis), juga dikenal sebagai tangan Gibbon Black, adalah primata di Hylobatidae atau siamang keluarga.
Ciri – cirri tubuhnya
Warna bulu-bulu binatang ini dapat bervariasi dari hitam menjadi merah-coklat. Alis mereka selalu putih, bagaimanapun, dan laki-laki dapat dikenali oleh pipi mereka cahaya putih atau abu-abu. Sebagai tambahan, laki-laki sedikit lebih besar dari betina.
distribusi
 Jangkauan Agile Gibbon adalah Asia Tenggara , terutama pulau Sumatera (tapi bukan bagian utara pulau itu), sebelah barat daya Pulau Kalimantan serta daerah kecil di Semenanjung Malaya
makanan
Agile Gibbon sebagian besar  memakan buah, daun dan serangga.
Klempiau (Hylobates agilis):
Klampiau (Hylobates agilis) merupakan salah satu satwa liar yang hidup di Pulau Kalimantan, satwa ini termasuk dalam bangsa kera manusia dan biasa disebut dengan kera berlengan panjang. Satwa ini umumnya ditemukan dalam kelompok kecil yang terdiri dari 1 jantan dewasa, 1 betina dewasa, dan 1 - 3 anak. Tiap kelompok mempertahankan wilayahnya seluas 20 – 30 hektar. Makanan Klampiau terdiri dari buah-buahan berdaging yang masak, dedaunan muda, dan serangga kecil. Primata ini biasanya hanya ditemukan di hutan yang tinggi dan hutan Dipterocarpaceae.
11 hylobates muelleoi / muelleri

 









Daftar Pustaka

MacKinon,1998; seri panduan lapangan Burung Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan
Prawiradilaga.DM. dkk, 2003; Seri panduan Burung Pemangsa Taman Nasional Gunung Halimun
Gunawan dan Asman A. Purwanto; distribusi dan populasi Elang Laut Perut Putih(Haliaeetus leucogaster) di Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu
Sumber Internet :





LAMPIRAN







DENAH LOKASI KULAP

1 komentar:

Unknown mengatakan...

keren banget trimksi

Posting Komentar

Blogger templates

Pages

Powered By Blogger
Mahmudin. Diberdayakan oleh Blogger.

Pages - Menu

My Book

  • Ihwal tentang Pendidikan, Ilmu Biologi, Novel Best Seller, Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor, Maryamah Karpov, Negeri 5 Menara, Jangan Jatuh Cinta Tapi Bangun Cinta, Jangan Kuliah Kalau Gak Sukses, Jangan Belajar Kalau Gak Tahu Caranya, Sukses Sebelum Lulus Kuliah, Kumpulan Cerpen, Puisi, dll.





Resensi

Pengikut

Popular Posts

Blog Archive

About Me

Foto saya
Serang, Serang/Banten, Indonesia
Serang-Banten, Indonesia Mahmudin lahir di Lebak, 02 februari 1991. Sedang menyelesaikan S1 di University of Sultan Ageng Tirtayasa. Pendidikan Biologi. Laman ini berisikan pengetahuan umum dan materi-materi pembelajaran baik disekolah, lingkungan kampus maupun masyarakat umum yang dapat diakses dengan mudah, semoga isi dan konten dalam materi tersebut dapat membawa keberkahan untuk semua. Amin. (Ad-dhi3n)Dalam melakukan tindakan selalu dilakukan dengan penuh hati-hati agar segala yang telah direncanakan dapat tercapai optimal, namun terkadang sesuatu yang telah direncanakan itu dapat dengan mudah dilupakan.