Makalah Psikopen dan Bimpesdik




MAKALAH
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMPESDIK
Relevansi Prinsip-Prinsip Dasar Psikologis

 
Kelompok 1

Disusun oleh :
ANDI RIZAL                               (2224101018)
MAHMUDIN                              (2224100072)
PEFI FIRMAN NURLAILUDIN     (2224101489)
Kelas  :  2  A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2011





BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Belajar dan pembelajaran merupakan suatu istilah yang tak dapat dipisahkan satu sama lain dalam proses pendidikan. Jika ada proses belajar, maka disitu ada pembelajaran. Dan jika ada pembelajaran berarti disitu ada proses belajar. Begitu seterusnya, saling terkait, tak dapat berdiri sendiri- sendiri. Perbedaan belajar dan pembelajaran terletak pada penekanannya.
Pembahasan masalah belajar lebih menekankan pada siswa dan proses yang menyertai dalam rangkan perubahan tingkah lakunya. Ada pun pembelajaran lebih menekankan pada guru dalam upayanya untuk membuat siswa dapat belajar. Peran guru dalam aktivitas pembelajaran tidak hanya menyampaikan ilmu pengetahuan, tetapi juga memainkan berbagai peran yang bertujuan mengembangkan potensi anak didik secara optimal.
B. Rumusan masalah
Bagaimana relevansi konsep dasar psikologis dengan kompetensi profesional kependidikan?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah yang kami sajikan ini adalah :
·         Mahasiswa mampu menyebutkan dan memberikan contoh tugas pokok seorang guru sebagai pendidik.
·         Mengetahui konsep dan mekanisme perilaku manusia.
·         Mengetahui tiga domain utama taksonomi perilaku manusia.
·         Mengerti indikator peranan dan pengaruh tindakan prilaku dan pribadi manusia.



BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Psikologi Pendidikan
a.       Pengertian Psikologi

·         Secara harafiah, Berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari dua kata yaitu : psyche dan logos. Psyche berarti jiwa dan logos berarti ilmu. Jadi, psikologi berarti ilmu jiwa.
·         William James menganggap psikologi sebagai ilmu pengetahuan tentang kehidupan mental.
·         John B. Watson mengubah definisi psikologi menurut James menjadi ilmu pengetahuan tentang tingkah laku (behaviour) organisme.
·         Caplin mendefinisikan psikologi sebagai “..... the science of human and animal behavior, the study of of the organisme in all its variety and complexity as it responds to the flux and flow of the physical and social events which make up the environment”.
(Psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai perilaku manusia dan hewan, juga penyelidikan terhadap organisme dalam segala ragam dan kerumitannya ketika mereaksi arus dan perubahan lingkungan).
·         Edwin G. Boring dan Herbert S. Langfeld mendefinisikan psikologi sebagai studi tentang hakikat manusia.
·         Poerbakawatja dan Harahap membatasi psiklogi sebagai “cabang ilmu pengetahuan yang mengadakan penyelidikan aas gejala-gejala dan kegiatan-kegiatan jiwa”. Dimana gejala-gejala dan kegiatan-kegiatan jiwa tersebut meliputi respon organisme dan hubungannya dengan lingkungannya.
·         Syah membuat kesimpulan tentang pengertian psikologi dari beberapa definisi di atas, dimana psikologi adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki dan membahas tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia, baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Lingkungan dalam hal ini meliputi semua orang, barang, keadaan dan kejadian yang ada di sekitar manusia.

b.      Pengertian Pendidikan

·         Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pendidikan berasal dari kata “didik”, yang mendapat awal me sehingga menjadi “mendidik” artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntunan, dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.
Pendidikan ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
·         Menurut McLeod, Dalam bahasa Inggris, education (pendidikan) berasal dari kata educate (mendidikan) artinya memberi peningkatan (to elicit, to give rise to), dan mengembangkan (to evolve, to develop). Dalam pengertian yang sempit, education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan untuk memperoleh pengetahuan.
·         Tardif , Secara luas, pendidikan adalah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan.
Secara luas dan representatif, pendidikan ialah .....the total process of developing human abilities and behaviors, drawing on almost all life’s experience (seluruh tahapan pengembangan kemampuan-kemampuan dan perilaku-perilaku manusia dan juga proses penggunaan hampir seluruh pengalaman kehidupan).
·         Menurut Dictionary of Psychology, Pendidikan diartikan sebagai ..... the institutional procedures which are employed in accomplishing the development of knowledge, habits, attitudes etc. Usually the term is applied to formal institution.
Jadi pendidikan berarti tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan (seperti sekolah, madrasah) yang dipergunakan untuk menyempurnakan perkembangan individu dalam menguasai pengetahuan, kebiasaan, sikap dan sebagainya. Pendidikan dapat berlangsung secara informal dan nonformal disamping secara formal seperti sekolah, madrasah dan institusi-institusi lainnya.
Bahkan menurut definisi di atas, pendidikan juga dapat berlangsung dengan cara mengajar diri sendiri (self-instruction).
·         Poerbakawatja dan Harahap, Pendidikan adalah usaha secara sengaja dari orang dewasa untuk dengan pengaruhnya meningkatkan si anak ke kedewasaan yang selalu diartikan mampu menimbulkan tanggung jawab moril dari segala perbuatannya.

c.       Pengertian Psikologi Pendidikan

·         Arthur S. Reber, Psikologi pendidikan adalah sebuah subdisiplin ilmu psikologi yang berkaitan dengan teori dan masalah kependidikan yang berguna dalam hal-hal sebagai berikut :
a.         Penerapan prinsip-prinsip belajar dalam kelas
b.         Pengembangan dan pembaharuan kurikulum
c.         Ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan
d.        Sosialisasi proses-proses dan interaksi proses-proses tersebut dengan pendayagunaan ranah kognitif
e.         Penyenggaraan pendidikan keguruan
·         Barlow, Psikologi pendidikan adalah ...... a body of knowledge grounded in psychological research which provides a repertoire of resource to aid you in functioning more effectively in teaching learning process.
Psikologi pendidikan adalah sebuah pengetahuan berdasarkan riset psikologis yang menyediakan serangkaian sumber-sumber untuk membantu anda melaksanakan tugas-tugas seorang guru dalam proses belajar mengajar secara efektif.
·         Tardif , Psikologi pendidikan adalah sebuah bidang studi yang berhubungan dengan penerapan pengetahuan tentang perilaku manusia untuk usaha-usaha kependidikan.
·         Witherington,  Psikologi pendidikan sebagai “ A systematic study of process and factors involved in the education of human being.
Psikologi pendidikan adalah studi sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia.
2.  Peranan, Tugas dan Tanggung Jawab Guru.
a. Pendidikan dalam arti luas
Pendidikan dalam arti luas mencakup seluruh proses dan segenap bentuk interaksi individu dengan lingkungannya, baik secara formal, informal maupun non formal dalam rangka mewujudkan dirinya sesuai dengan tahap perkembangannya secara optimal sehingga ia mampu mencapai taraf kedewasaan tertentu. Dalam konteks ini peranan guru memiliki tugas dan peranan sebagai berikut:
·         Konsenvator (pemelihara) sistem nilai yang merupakan sumber norma kedewasaan dan inovator (pengembang) sistem ilmu pengetahuan;
·         Transmitor (penerus) sistem – sistem nilai tersebut pada sasaran didik;
·         Transformator (penerjemah) sistem – sistem nilai tersebut melalui penjelmaan dalam pribadinya dalam prilakunya melalui proses interaksinya dengan sasaran didik;
·         Organisator (penyelenggara) terciptanya proses edukatif yang dapat dipertanggungjawabkan baik secara formal (kepada pihak yang mengangkat dan mengeaskannya) maupun secara moral (kepada sasaran didik, serta Tuhan Yang Menciptakannya).
b. Pendidikan dalam arti sempit
Pendidikan merupakan salah satu proses interaksi belajar mengajar dalam bentuk formal yang dikenal sebagai pengajaran (Instructional), Gage and Berliner menjelaskan bahwa dalam konteks ini guru berperan, bertugas dan bertanggung jawab sebagai :
1)      Perencana (planner) yang harus mempersiapkan apa yang akan dilakukan di dalam proses belaja – mengajar (pre- teaching problems).
2)      Pelaksana (organizer) yang harus menciptakan situasi, memimpin, merangsang, menggerakkan, dan mengarahkan kegiatan belajar – mengajar sesuai dengan rencana; guru bertindak sebagai seorang sumber (resource person), Konsultan kepemimpinan (leader) yang demokratis dan humanistic (manusiawi) selama proses berlangsung.
3)      Penilai (evaluator) mengumpulkan, menganalisis menafsirkan, dan akhirnya memberikan pertimbangan (judgement) atas tingkat keberhasilan belajar – mengajar (PMB) tersebut berdasarkan criteria yang ditetapkan mengenai aspek keefektifan prosesnya maupun kualifikasi produk (output)-nya.
c. Menurut pendapat Gage dan Berliner
Berdasarkan kurikulum 1975 dan 1994, perlu ditambahkan (post and during teaching problems) tugas guru sebagai pengubah perilaku (behavioral change) peserta didik. Berdasarkan konsep dasar perilaku ini terdapat beberapa aliran pandangan (paham), antara lain:
·         Paham holistik (Holisme)
Menekankan bahawa prilaku itu bertujuan (pruprosive), yang artinya aspek intrinsik dari dalam diri individu merupakan faktor penentu yang menentukan perangsng (stimulus) yang datang dari lingkungan.
·         Paham Behaviorsitik (Behaviorisme)
Menekankan bahwa pola – pola perilaku itu dapat dibentuk melalui proses pembiasaan dan pengukuhan dengan mengkondisikan stimulus dari lingkungan.  
d.   Mekanisme proses terjadi dan berlangsungnya suatu perilaku itu dapat          dijelaskan secara visual sebagai berikut:
(1)   S    R      atau     (2) S    O  –  R
            S = stimulus (perangsang); R = respons (perilaku, aktivitas); dan O = organisme (individu manusia, berlaku juga bagi makhluk organik lainnya). Karena S datang dari lingkungan (W = world) dan R juga ditunjukan kepadanya, gambaran visual tersebut dapat dilengkapkan sebagai berikut.
(3) W  –  S  –  O  –  R  –  W
Keterangan:
S = stimulus       O = organisme
R = respons
      W = world (lingkungan)
Lingkungan (W) disini dapat diartikan sebagai berikut :
·      Lingkungan objektif (umgebung = segala sesuatu yang ada di sekitar individu dan segala potensial dapat melahirkan S).
·      Lingkungan efektif (segala sesuatu yang actual merangsang organism karena sesuai dengan dunia pribadinya (W = umwelt sehingga menimbulkan kesadaran tertentu pada diri O dan ia merespons R terhadapnya).
Dengan demikian, perilaku sadar secara lengkap dapat digambarkan sebagai berikut.
(4) W  –  S  –  Ow   R  –  W
Sedangkan gambar nomor (3) dapat melukiskan suatu perilaku spontan (yang berlangsung secara spontan). 
e.    Ada dua kelompok komponen yang penting dalam tiap individu yang    mempengaruhi keefektivan mekanisme proses prilaku, ialah receptors, effectors dan sebagai pelaksana gerak.
Dalam pola urutan (sequence) dari mekanisme perilaku dalam konteks ini dapat digambarkan sebagai berikut.




Pola mekanisme ini tentu pula digambarkan secara siklus (melingkar, yang berarti bila kebutuhan yang serupa terasa kembali maka pola mekanisme itu akan di ulang kembali (stereotype behavior).
3. Taksonomi Perilaku Manusia

a.    Riwayat adanya taksonomi seperti zaman Plato dan Aristoteles yang awalnya dikenal sebagai dikotomi (dua kategori) kemudian menjadi trikotomi (tiga kategori) ialah afektif, kognitif, dan konaktif (psikomotor). Menurut Ki Hajar Dewantara istilah tersebut diartikan cipta, rasa, karsa dan dewasa ini orang sering menggunakan penalaran, penghayatan dan pengalaman yang mungkin memiliki maksud yang serupa.
b.    Dalam konteks pendidikan Bloom (1974) merinci sistematikanya di susun secara meningkat dalam rangka mengembangkan perangkat tujuan – tujuan pendidikan yang berorientasi pada prilaku (behavioral objectives) yang dapat diamati (observable) dan dapat diukur (measurable) secara ilmiah mengenai ketiga kategori atau domain perilaku diatas secara garis besar taksonomi prilaku dari Bloom itu ialah sebagai berikut :
1)   Kawasan Kognitif (The Cognitive Domain)

- Knowledge (pengetahuan)
- Comprehension
(pemahaman)
- Application
(penerapan)
- Analyzed
(penguraian)
- Synthesis
(memadukan)
- Evaluation
(penilaian)

2)   Kawasan Afektif ( The Affective Domain )

- Receiving (penerimaan)
- Responding (sambutan)
- Valuing
(penghargaan)
- Organization
 (pengorganisasian)
- Characterization by value or 
value complex (karakterisasi, internalisasi, penjelmaan)

3)   Kawasan Konatif ( The Psikomotor Domain )
- Gross body movement
(gerakan jasmaniah biasa)
- Finally coordinate movement
(gerakan indah)
- Non verbal communication sets
(komunikasi non verbal)
     - Speech behavior (perilaku verbal)

3.   Peranan dan Pengaruh Pendidikan terhadap Perubahan dan Perkembangan Perilaku dan Pribadi Manusia
Pendidikan itu bersifat normatif yang bersumber pada tugas – tugas dan kriteria kedewasaan. Norma – norma ini merupakan seperangkat pengatahuan, fakta, sistem nilai, prosedur dan teknik sikap – sikap etis, estetis, sosial, ilmiah, religius serta ketrampilan dan kemahiran gerakan tindakan pembicaraan dan sebagainya yang ruang lingkup dan urutan disusun berdasarkan tahapan perkembangan sesuai dengan konteks, jenis lingkungan pendidikan yang bersangkutan dan sekaligus pula merupakan perangkat kriteria keberhasilannya.
Konsep dasar psikologis khususnya dalam konteks pandangan behaviorsime (kebiasaan) kita dapat menyatakan bahwa praktek pendidikan itu pada hakikatnya merupakan usaha Conditioning penciptaan seperangkat stimulus yang diharapkan menghasilkan pola prilaku seperangkat response tertentu.
Kompetensi Profesionalisme Guru
Barlow berpendapat bahwa kompetensi professional guru adalah kemampuan dan kewewenangan guru dalam menjalankan profesi keguruannya. Guru yang profesional adalah guru yang mampu melaksanakan tugas keguruannya dengan kemampuan tinggi sebagai profesi atau sumber kehidupan.
Dalam menjalankan kemampuan profesionalnya, guru dituntut untuk memiliki berbagai kompetensi yang bersifat psikologi, meliputi :
1. Kompetensi Kognitif Guru
Guru hendaknya memiliki kapasitas kognitif tinggi yang menunjang kegiatan pembelajaran yang dilakukannya. Yang dituntun dari kemampuan kognitif adalah fleksibilitas kognitif, yang ditandai dengan adanya keterbukaan guru dalam berpikir dan beradaptasi. Bekal pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan untuk menunjang profesinya secara kognitif .
2. Kompetensi Afektif Guru
Guru hendaknya memiliki sikap/perasaan yang menunjang proses pembelajaran yang dilakukannya, baik terhadap diri sendiri atau anak didik.
3. Kompetensi Psikomotor Guru
Kompetensi psikomotor guru merupakan keterampilan yang bersifat jasmaniah yang dibutuhkan oleh guru untuk menunjang kegiatan profesionalnya sebagai guru.
Peran Guru dalam Aktivitas Pembelajaran
Peran guru dalam aktivitas pembelajaran tidak hanya menyampaikan ilmu pengetahuan, tetapi juga memainkan berbagai peran yang bertujuan mengembangkan potensi anak didik secara optimal. Djamarah merumuskan peran guru sebagai berikut:

1.      Korektor
2.      Inspirator
3.      Informator
4.      Organisator
5.      Motivator
6.      Inisiator
7.      Fasilitator  
8.      Pembimbing
9.      Demonstrator
10.  Pengelola Kelas
11.  Mediator
12.  Supervisor
13.  Evaluator

  

BAB III
PENUTUP
·      Secara harafiah (Syah, 1997 / hal. 7) Berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari dua kata yaitu : psyche dan logos. Psyche berarti jiwa dan logos berarti ilmu. Jadi, psikologi berarti ilmu jiwa.
·      Pendidikan ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
·      Psikologi pendidikan adalah sebuah bidang studi yang berhubungan dengan penerapan pengetahuan tentang perilaku manusia untuk usaha-usaha kependidikan.
·      Istilah belajar dan pembelajaran merupakan suatu istilah yang saling terkait dan tak dapat dipisahkan satu sama lain dalam proses pendidikan.
·      Belajar merupakan suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan tingkah laku dan kemampuan bereaksi yang relativ permanen atau menetap karena adanya interaksi individu dengan lingkungannya.
·      Tingkah laku yang dikategorikan sebagai aktivitas belajar memiliki ciri-ciri : terjadi secara sadar, kontinyu dan fungsional, positif dan aktif, permanen, bertujuan atau terarah, mencakup seluruh aspek tingkah laku
·      Pada dasarnya faktor yang mempengaruhi belajar ada dua macam, yaitu faktor internal (jasmani dan rohani) dan faktor eksternal (keluarga, sekolah, masyarakat)
·      Ada empat golongan motivasi belajar siswa, antara lain : instrumental, sosial, berprestasi, instrinsik.
·      Pembelajaran merupakan suatu upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, mengorganisasi dan menciptakan sistem lingkungan dengan berbagai metode sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara efektif dan effisien serta dengan hasil optimal.
·      Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan dalam proses pembelajaran sehingga diperoleh hasil yang optimal, antara lain : metode ceramah, latihan, tanya jawab, karyawisata demonstrasi, sosiodrama, bermain peran, diskusi, pemberian tugas dan resitasi.
·      Peran guru antara lain : korektor, inspirator, informator, organisator,motivator, inisiator, fasilitator, pembimbing, demonstrator, pengelola kelas, mediator, supervisor, dan evaluator.
·      Kompetensi professional guru adalah kemampuan dan kewewenangan guru dalam menjalankan profesi keguruannya, meliputi : kompetensi kognitif, afektif dan psikomotorik.




DAFTAR PUSTAKA
Sumber buku :
·         Makmun, Abin Syamsuddin. 2009.  Psikologi Kependidikan Perangkat  Sistem Pengajaran Modul. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
·         Purwanto, Ngalim. 1990. Psikologi Kepedidikan. Jakarta: PT. Remaja  Rosdakarya.
Sumber internet :
·         http://gadib98plasa.blogspot.com/2009/06/makalah-prinsip-dasar-umum-perilaku.html?zx=2b4a06f95fe82ca7.  22 Maret 2011. Pkl 16.30
·         http://peziarah.wordpress.com/2007/07/06/filsafat-dan-pendidikan/. 22 Maret 2011. Pkl 16.34
·         http://ilmu-psikologi.blogspot.com/search/label/Pengertian%20Psikologi. 22 Maret 2011. Pkl 16.41
·         http://www.andragogi.com/pengetahuan%20dsr.htm. 22 Maret 2011. Pkl 16.52

0 komentar:

Posting Komentar

Blogger templates

Pages

Powered By Blogger
Mahmudin. Diberdayakan oleh Blogger.

Pages - Menu

My Book

  • Ihwal tentang Pendidikan, Ilmu Biologi, Novel Best Seller, Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor, Maryamah Karpov, Negeri 5 Menara, Jangan Jatuh Cinta Tapi Bangun Cinta, Jangan Kuliah Kalau Gak Sukses, Jangan Belajar Kalau Gak Tahu Caranya, Sukses Sebelum Lulus Kuliah, Kumpulan Cerpen, Puisi, dll.





Resensi

Pengikut

Popular Posts

Blog Archive

About Me

Foto saya
Serang, Serang/Banten, Indonesia
Serang-Banten, Indonesia Mahmudin lahir di Lebak, 02 februari 1991. Sedang menyelesaikan S1 di University of Sultan Ageng Tirtayasa. Pendidikan Biologi. Laman ini berisikan pengetahuan umum dan materi-materi pembelajaran baik disekolah, lingkungan kampus maupun masyarakat umum yang dapat diakses dengan mudah, semoga isi dan konten dalam materi tersebut dapat membawa keberkahan untuk semua. Amin. (Ad-dhi3n)Dalam melakukan tindakan selalu dilakukan dengan penuh hati-hati agar segala yang telah direncanakan dapat tercapai optimal, namun terkadang sesuatu yang telah direncanakan itu dapat dengan mudah dilupakan.